kelabilan 17 februari 2011

Kamis, 17 Februari 2011

Disuatu pagi yang agak cerah, seorang mahasiswi yang sedang magang disebuah institusi, datang ke tempat dimana ia magang.. perasaan tidak enak dirasakannya sejak perjalanannya menuju institusi tersebut. Seperti biasa dia datang pukul 8 pagi, memberi salam pada satpam yang duduk diluar gedung, membuka pintu ruangan yg terkunci, mengganti alas kakinya, menyalakan computer, membuka situs resmi institusi tersebut.

Merasa ada sesuatu yang janggal si mahasiswi magang tersebut keluar ruangannya dengan membawa kamera berniat untuk meliput acara yang pagi itu kedatangan tamu lumayan terhormat. Diluar terlihat ada panitia acara dan salah satu sekretaris pimpinan sedang berbincang jarak jauh (karena ngomongnya yg satu di lantai 2 yang satunya lagi di lantai 1). Untuk memastikan tamu tersebut sudah datang atau belum si mahasisiwi magang tersebut bertanya ke panitia yang sedang repot dengan HT-nya (si panitia terlihat kurang inisiatif karena untuk bertindak saja harus disuruh oleh sang sekretaris yang terlihat bossy). Si panitia kurang menghiraukan si mahasiswi magang. Lalu si mahasiswi magang bertanya ke sang sekretaris tadi “mbak tamunya sudah datang?”. Dijawab sang sekertaris dengan nada nyiyir “gak tau tuh!aku gak megang jadwalnya!”. Si mahasiswi menjawab “oh, makasih.”

Dengan seribu pertanyaan diotaknya si mahasiswi tadi berjalan kembali keruangannya . dalam hatinya berkata “ada apa ya, apa tamunya batal datang” . sejak mengetahui akan ada tamu tersebut dan sebelumnya sudah memberikan arahan ke panitia untuk menjadwalkan kedatangan tamu tersebut ke salah satu sekretaris pimpinan, si mahasiswi belum dapat konfirmasi apapun dari panitia. Akhirnya si mahasiswi berdiam saja di ruangannya dengan kamera di tangannya. Sembari menunggu kabar, si mahasiswi kemudian membuka salah satu situs jejaring social yang berlambang burung untuk mengecek akun milik institusi. Ketika sedang mengecek akun tersebut, tiba-tiba datang salah satu pimpinan di institusi tersebut menanyakan hal yang tidak diketahuinya.

Pimpinan : “kamu tau gak ada tamu?”

Mahasiswi : “yang penting itu ya” (bingung)

Pimpinan : “itu, kok ada tamu penting kamu tidak koordinasi ke atas?”

Mahasiswi : “sebelumnya saya sudah memberitau atasan saya…”(terpotong)

Pimpinan : “kan dia lagi ada urusan mestinya kamu dong yang lapor ke atas!..ada surat?”

Mahasiswi : “gak ada pimpinan, sebelumnya memang saya bertemu dengan panitia, tapi pertemuan tersebut membicarakan peminjaman ruangan dan pemasangan materi publikasi untuk tamu tersebut mereka tidak meng informasikannya. Kemudian setelah saya bertanya barulah mereka bilang kalau ada tamu itu.”

Pimpinan : “makannya kamu harus koordinasi ya.”

Mahasiswi : angguk-angguk..(skip otak)

Tanpa akhir sang pimpinan keluar ruangan, sambil menaiki tangga dia berbicara ke orang diatas “gak taunya koordinasi sama divisis itu, sama mahasisiwi magang.”

Dengan penuh tanda Tanya, si mahasiswi berfikir “siapa yang koordinasi sama panitia? Dikasih surat formal aja enggak, gak usah jauh2 deh panitia ngasih tau si tamu dateng jam berapa aja kagak, padahal udah diminta konfirmasinya. makin bingung nih”

Kemudian datang seorang pegawai dari divisi lain yang dimintai tolong si mahasiswi untuk set sesuatu. Lalu si mahasisiwi menceritakan sedikit kejadian tidak mengenakkan tersebut. Selagi ada si pegawai tersebut, si mahasiswi mminta pegawai tersebut untuk menjaga ruangan, karena mahasisiwi tersebut akan meliput acara yang ada si tamu tersebut. Pas masuk ruangan acara si mahaasiswi agak kesal dalam hatinya berkata “ katanya lebih 100 orang, gak taunya cuman 20 orang-an..mamamnoh, nyusahin gw sih.hhihihi”. kemudian setelah selesai meliput, si mahasisiwi kembali keruangannya dengan hati galau. Tak lama, datanglah mahasiswi lain yang juga magang di sana. Si mahasiswi kemudian juga menceritakan kejadian tadi ke mahasiswi satunya.

Selang 1 jam, atasannya datang, seperti biasa menanyakan ada kabar apa hari ini. Si atasan kemudian memberikan sebuah tugas dan mendiskusikan pemikirannya dan juga menanggapi surat yang dikirim untuknya. Lalu sebelum meninggalkan ruangan ia bertanya lagi apa ada masalah? Si mahasiswi magang menjawab “tadi ada atasan, pas kejadian tamu datang. Jadi kalau ada tamu seperti itu aku harus lapor ya atasan?”. Mengangguk “ada surat?.” “gak ada atasan, yaa aku gak tau”. “hmm, ya udah”.

Singkat cerita, setelah kembali dari atas sang atasan member memo untuk minta dijadwalkan bertemu lembaga internal tertentu terkait dengan institusi dan seorang manajer yang menaunginya, untuk mensosialisasikan SOP atau prosedur jelas tentang pengundangan tamu penting agar tidak terjadi kesalahan yang sama.

Tak lama si mahasiswi mengetahui penyebab mengapa ada mis komunikasi dalam penyambutan tersebut. Ternyata, sang panitia menyebutkan kalau dia sudah menginformasikan kedatangan tamu tersebut ke salah satu sekretaris pimpinan yang mengurusi jadwal pimpinan, dan juga bilang kalau sudah memberitaukan hal ini ke divisi si mahasiswi dan si mahasiswi sudah mengarahkan nya ke sekretaris tersebut. Setelah dikroscek ke sekretaris tersebut, ternyata dia tidak pernah mendapat konfirmasi tersebut dan juga tidak pernah mendapatkan surat resmi untuk penjadwalan penyambutan dari panitia.

Si mahasiswi dengan rasa kesal ke panitia acara si mahasiswi berfikiran bahwa si panitia odong itu menyepelekan hal ini, karena mungkin difikiran mereka pimpinan urusannya hanya menyambut tamu dan sekretaris hanya membuat jadwal, juga divisi si mahasiswa job desk nya hanya sekedar menginformasikan acara mereka. Haduh. Dasar odong! Gini nih, anak baru kenal institusi, gak punya sopan santun. Bisanya hanya menuntut, gak mau berjuang. Maunya instan. Lu pikir ini institusi emak moyang lu! Gak dipenuhin keinginannya ngambek! Girilan disuruh usaha sedikit aja, gak mau! Ego doing tinggi! Lagian sekolah cuman belajar bahasa inggris ama debat sih, jadi gak peka ke orang lain. Ngakunya orang social tapi kelakuannya …..(silahkan diisi sendri).

Sekian!

Cuuuppppssss CHIKA.

0 komentar:

Posting Komentar